Daun bidara merupakan bagian dari tanaman perdu dengan nama ilmiah Ziziphus mauritiana. Tumbuhan ini hidup di kawasan kering, semisal Aljazair, Tunisia, Libya, dan Mesir. Namun, sebenarnya, bidara berasal dari Asia Tengah. Secara bertahap, menyebar ke Australia, Indonesia, serta Semenanjung Malaya.

Karakteristik Daun Bidara

Daun bidara berwarna hijau dengan tiga tulang daun yang sejajar. Daun ini tumbuh berpasangan pada sebuah tangkai sepanjang 8-15 mm. Bentuk tepinya cenderung bulat, tetapi memiliki ujung lonjong. Meski masih muda, daun tersebut diselimuti duri.

Di bagian ketiak daun juga terdapat bunga berwarna kekuningan. Panjangnya sekitar 1-2 cm dengan 7-20 kuntum bunga. Jumlah mahkota kembang ini ada lima, sedikit cekung, sudip, serta membentuk lengkungan. Walaupun bentuknya kurang menarik, perbungaan tersebut beraroma harum.

Jenis-Jenis Daun Bidara

Daun bidara terdiri dari lima jenis, yaitu upas, cina, laut, arab, dan apel india. Pertama; bidara upas dengan karakteristik bulat telur, bentuknya lebar, serta memiliki pangkal berwujud hati. Bunga di ketiak daunnya berjumlah 1-4 kuntum.

Jenis yang kedua adalah daun bidara laut dari spesies Ziziphus mauritiana. Biasanya, pohon penghasil daun tersebut tumbuh di tepi pantai. Permukaan daun terlihat lebih mengilap, oval, serta halus.

Selanjutnya adalah bidara cina; berdaun panjang dan lancip. Buahnya berwarna merah, memiliki rasa seperti buah apel, dan mirip zaitun. Jenis keempat, yaitu bidara arab yang kerap dijadikan obat tradisional. Bentuk daunnya bulat dengan ruas daun renggang.

Terakhir; daun bidara putsa atau apel india. Daunnya berbentuk bulat dengan ujung lancip. Tumbuhan bidara ini memiliki buah yang mirip apel hijau, tetapi berukuran lebih kecil.

...dari berbagai sumber