14.1.18

PMPA Alpiniste


Jadwal materi kelas PEDAL XXVIII:

●Senin 29 Januari 2018 

-Manajemen perjalanan 

- Tali Temali

●Selasa 30 Januari 2018 

Navigasi darat

●Rabu 31 januari 2018

- Survival

- Botani dan zoologi praktis

●Kamis 1 febuari 2018

-PPGD

●Jum'at 2 febuari 2018

-Keorganisasian

—————————————————

KEORGANISASIAN

 

1.      DEFINISI

Secara etimologi organisasi berasal dari kata organ yaitu struktur atau susunan tubuh yang terdiri dari kepala, badan dan kaki.

Secara terminologi organisasi adalah perkumpulan dua orang atau lebih yang memiliki tujuan tertentu

 

2.      SYARAT ORGANISASI

a.Tujuan adalah yang mengarahkan jalannya organisasi

b.Aturan adalah yang memaksa setiap orang yang tergabung didalam organisasi agar disiplin dan teratur dalam menjalankan tugas, fungsi, wewenang, tanggung jawab dan kewajiban.

c.Pengurus adalah yang menggerakkan organisasi yang dimaksud adalah pengurus harian organisasi.

d.Anggota adalah yang digerakkan bukan dalam artian tidak memiliki hak untuk bertindak ketika ada pelanggaran yang dilakukan oleh pengurus.

 

3.      JENIS-JENIS ORGANISASI

a.      Formal adalah organisasi yang memiliki aturan main secara tertulis dan dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan program kerja. Seperti Ad/Art, dll.

b.   Non formal adalah organisasi yang aturannya dipahami secara umum dan tidak tertulis seperti kelompok masyarakat di suatu Lingkungan, dll.

c.       In formal adalah organisasi skala kecil yang pengaturannya secara alamiah seperti rumah tangga.

 

4.      SIFAT ORGANISASI

a.      Independen adalah organisasi yang berdiri sendiri dan tidak memiliki hubungan konstitusi dengan organisasi lain (non structural dengan organisasi lain)

b.      Non Independen adalah organisasi yang memiliki hubungan konstitusi dengan organisasi lain.

 

5.      MACAM-MACAM ORGANISASI

a.      Provit adalah organisasi yang mencari keuntungan, secara khusus mencari keuntungan dari segi keuangan seperti PT. koperasi, pertokoan, dll.

b.      Non provit adalah organisasi yang mengedepankan pengembangan keilmuan seperti HMI, LRCom. Diha, LSN Makassar, dll.

 

 

6.      BENTUK ORGANISASI

a.      Organisasi taktis adalah organisasi jangka pendek yang tidak memiliki kader dan ada ketika ada masalah-masalah tertentu yang dianggap serius. Seperti ALAM belo dibentuk untuk menghadapi masalah pertambangan mangan di kec. Belo kab. Bima thn 2008.

b.       Organisasi teknis adalah organisasi jangka panjang yang memilki kader dan aturan main yang jelas untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan setiap program kerja. Seperti HMI, LRCom. Diha, LSN Makassar, dll.


7.      PERANGKAT ORGANISASI

Organisasi memiliki perangkat yang jelas, baik itu organisasi taktis maupun organisasi teknis, organisasi formal, non formal dan seterusnya:

a.      Perangkat lunak.AD/ART dan aturan sejenis khusus untuk organisasi dibawah naungan NegaraUUD untuk organisasi kenegaraan

b.      Perangkat keras.Pengurus.

Pengurus yang dimaksud adalah secara keseluruhan dan tidak dibatasi hanya pada pengurus harian atau pengurus inti organisasi yang menjadi penggerak dalam mencapai kesuksesan dan tidaknya suatu organisasi.

Contoh seperti hierarki pengurus LRCom. Diha, Dewan penasehat, Dewan pertimbangan organisasi (DPO) Pengurus devinitif , yang didalamnya ada ketua umum, sekum, bendum dan bidang-bidang.

Anggota.

Anggota yang dimaksud adalah secara keseluruhan.

Contoh seperti Hierarki kenggotaan LRCom. Diha, Anggota inti, Anggota biasa, dan 
#copas dari berbagai sumber

---------------

Organisasi (Yunaniὄργανονorganon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.

Organisasi Kemahasiswaan di Lithuania

Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologiekonomiilmu politikpsikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi(organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).

Definisi

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uangmaterialmesinmetodelingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama .James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama .Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan..

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran 

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

Partisipasi

Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih.. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.

Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan..

Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.

Unsur-unsur

Menuruth Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi:

Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.

Jenis-jenis

FormalInformalNon formal

Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut:

Pikiran (psychological participation)Tenaga (physical partisipation)Pikiran dan tenagaKeahlianBarangUang

Syarat-syarat

Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .

Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.Subjek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi di mana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.Para pihak yang bersangkutan bebas di dalam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan pada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan pada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.

Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.

#copas Wikipedia

---------------------

Organisasi pecinta alam adalah organisasi yang bergerak dibidang pecinta alaman, semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu mesti ada kaitannya dengan alam bebas. maka dari itu ada teknik-teknik khusus yang dimiliki oleh organ pecinta alam. Materi yang umum diajarkan ada 7

1. Keorganisasian
2. Navigasi Darat
3. Survival
4. SAR (Search and Resque)
5. PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat)
6. ACDC (Ascanding Discanding)
7. Tali Temali

Penjelasan materi.

1. Keorganisasian

Definisi organisasi menurut Para Ahli ;

a. George R. Terry

Pengorganisasian adalah membangun hubungan perilaku yang efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dapat menghasilkan kepuasan pribadi dalam melakukan tugas-tugas yang dipilih di bawah kondisi lingkungan yang diberikan untuk mencapai beberapa tujuan yang objektif.

b. Louis A. Allen

Kita dapat mendefinisikan Organisasi sebagai proses mengidentifikasi dan hubungan pengelompokan pekerjaan yang harus dilakukan, mendefinisikan dan mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang, dan membangun tujuan yang memungkinkan orang untuk bekerja bersama-sama secara efektif dalam mencapai tujuan.

c. James D. Mooney

Organisasi adalah bentuk setiap asosiasi manusia untuk pencapaian tujuan bersama.

d. Menurut Pemateri (Rahmat Al Kafi)

Organisasi adalah sebuah wadah tempat berhimpun dan berkumpulnya manusia-manusia yang punya rasa yang sama (nasib, darah, hobby, kegemaran, ideology, dll.) yang kemudian berproses untuk berjuang mencapai tujuan yang disepakati secara organisasi atau individu.

2. TUJUAN

Tujuan organisasi akan diatur sesuai dengan bidang gerak organisasi tersebut. Di lain hal, yang perlu dipahami adalah apa tujuan individu dalam berorganisasi atau mengikuti sebuah organisasi. Bila kita amati, tujuan umumnya antara lain;


  • Ingin mengembangkan diri.
  • Karena sesuai dengan hobby atau kegemaran.
  • Sama dengan ideologi atau pemahaman yang di bawa.
  • Ingin punya banyak teman/jaringan luas.
  • Ingin menjadi orang terkenal. (bagus citranya)
  • Ingin melanjutkan perjuangan orang – orang sebelumnya (teman, saudara, orang tua dll.)
  • Ingin punya banyak ilmu (menguasai) (sesuai dengan organisasi yang di ikuti).
  • Gengsi diri.
  • Ikut ajakan teman.
  • Coba – coba.
  • Dan banyak lagi (renungkan sendiri).



3. FUNGSI

Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 (empat) fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan, berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:
a. Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya adalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya dapat disepakati melalui rapat-rapat, seperti:
- Rapat Pengurus atau Rapat Anggota yang membicarakan tentang rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai. Serta perlu juga untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event/kegiatan wujudnya dalam bentuk proposal kegiatan.

b. Organizing (pengaturan)

Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
- Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) kerja antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
Job Description (Deskripsi Kerja) yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian/seksi.
- Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal: Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pengurus, Rapat Anggota, dll)
- Arsip & Inventaris Organisasi (administrasi organisasi) harus diatur, ditata dengan baik, seperti: surat masuk, surat keluar, laporan-laporan, proposal keluar, data anggota, dokumentasi kegiatan, AD/ART, GBHK, Absensi, hasil-hasil rapat, inventaris yang dimiliki, sirkulasi inventaris, buku sirkulasi keuangan dll.

c. Actuating (Menggerakkan)
Menggerakkan (actuating) menurut Terry yang berarti merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Menurut Keith Davis, actuating adalah kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.

Wujud kongkritnya adalah :

- Menggerakkan anggota untuk konsisten dalam menjalankan rencana-rencana organisasi
- Realisasi program kerja yang telah disepakati bersama

d. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan/Pengurus organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan serta penggunaan anggaran.
Pengawasan disini juga dimaksudkan pengawasan terhadap kondisi personal anggota. (sikap, perilaku, Konflik dll.)

4. SYARAT 

Empat syarat hidup organisasi.

  • Eksistensi. (Harus eksis)
  • Adaktif. (Mampu beradaptasi dengan lingkungan atau zaman)
  • Survive. (Bertahan hidup/menahan intervensi dari luar)
  • Dinamik. (Mampu berkembang dan berinovasi).     


 Sumber : http://www.rahmatalkafi.com/2011/12/keorganisasian-dan-kepemimpinan.html


-------------  MATERINavigasiDarat


Navigasi adalah suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah lintasan perjalanan secara tepat, atau navigasi adalah navigasi adalah suatu kegiatan mengontrol arah perjalanan baik di peta maupun di medan sebenarnya dengan tepat hingga sampai ke tujuan. Dalam arti yang lebih sempit, navigasi telah dikenal oleh bangsa-bangsa Aztec, Babylonia dan Bangsa Eskimo tua sejak 4500 tahun yang lalu.

Pada awalnya, istilah navigasi dipakai dalam pelayaran maupun penerbangan, namun sekarang ini telah umum dipakai dalam pengembaraan di gunung, rimba, sungai dan sebagainya. Orang yang bertanggung jawab dalam hal navigasi biasa disebut navigator.

Untuk dapat melakukan perjalanan di alam bebas kita hanya dibantu oleh peta, kompas dan kemampuan berorientasi yaitu usaha memperkirakan / menentukan tempat kedudukan setepat mungkin dengan cara mengamati, mempelajari, mengenali keadaan sekitar selama perjalanan dilakukan.

Menyadari betapa pentingnya ketiga hal diatas, maka timbul pepatah : “peta dan kompas serta kemampuan untuk menggunakannya merupakan tiket ke tempat manapun di alam bebas”.

PETA

Peta adalah gambaran sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan metode dan perbandingan tertentu.

Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung, lalu peta dari Jawatan Topologi, yang sering disebut sebagai peta AMS (American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960. Peta AMS biasanya berskala 1 : 50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000 (dengan interval kontur 12,5 m). Peta keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.

Peta berdasarkan isinya dibagi menjadi :

1. Peta Umum; yaitu peta yang memuat kenampakan-kenampakan umum, baik kenampakan fisis maupun kenampakan sosial ekonomi. Peta jenis ini meliputi :

a. Peta Topografi; yaitu peta yang berskala besar dan memuat keterangan yang umum.

b. Peta Chorografi; yaitu peta yang berskala sedang yang menggambarkan daerah yang luas, negara atau benua.

c. Peta Dunia; peta yang digambarkan dengan skala kecil dan meliputi seluruh dunia.

2. Peta Khusus / Thematik; yaitu peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan yang khusus. Peta ini meliputi antara lain : peta militer, peta bintang, peta triangulasi, peta pariwisata, dll.

Peta berdasarkan skalanya digolongkan menjadi :

a. Peta Kadaster

1 : 100 sampai 1 : 5.000

b. Peta berskala besar

1 : 5.000 sampai 1 : 250.000

c. Peta berskala sedang

1 : 250.000 sampai 1 : 500.000

d. Peta berskala kecil

1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000

e. Peta Geografi

1 : 1.000.000 ke atas

Bagian-bagian Peta :

1. Judul; menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan, biasanya terdapat diatas.

2. Penerbit; menyatakan badan/lembaga yang menerbitkan/mengeluarkan peta.

3. Nomor; sebagai nomor registrasi dari badan pembuat peta, juga berguna sebagai petunjuk bila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang terpetakan.

4. Tahun; menyatakan waktu pembuatan peta, semakin baru tahun pembuatannya, maka data yang disajikan akan semakin akurat.

5. Legenda; yaitu keterangan singkat mengenai simbol/tanda yang tercantum dalam sebuah peta, dibuat untuk memudahkan pembaca menganalisa peta.

6. Skala/Kedar; yaitu perbandingan jarak antara dua titik tertentu pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Untuk menyatakan skala peta ada 3 cara yaitu :

a. skala angka/fraksi

1 : 50.000

b. skala verbal/perkataan

“satu sentimeter dibanding lima puluh ribu sentimeter”

c.

7. Koordinat

yaitu kedudukan suatu titik di peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu :

a. Koordinat Geografis (Geographycal Coordinate)

Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik.

Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3,7 cm. Pada peta skala 1 : 25.000, satu karvak sama dengan 30 detik (30”), dan pada peta skala 1 : 50.000, satu karvak sama dengan 1 menit (60”).

Contoh : 114°34’10” BT atau 05°15’17” LS

b. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM)

Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan.Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (06° LU, 98° BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur.

Sistem koordinat grid mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi 10 bagian (per 1 mm).

8. Kontur; yaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang berketinggian sama dari permukaan laut atau garis bayangan/imajinasi dari rangkaian titik-titik di lapangan yang mempunyai nilai ketinggian/elevasi yang sama.

Karakteristik Garis Kontur Ketinggian :

1. Garis kontur ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.

2. Garis kontur ketinggian tidak akan saling berpotongan dan tidak bercabang.

3. Garis kontur ketinggian merupakan kurva tertutup sehingga tidak akan ada yang terputus.

4. Garis kontur ketinggian pada daerah landai/datar akan tergambar renggang/berjauhan sebaliknya garis kontur di daerah curam/terjal akan tergambar rapat.

5. Garis kontur ketinggian yang ujungnya melengkung keluar menjauhi puncak berbentuk “U” menggambarkan punggungan.

6. Garis kontur ketinggian yang ujungnya melengkung kedalam mendekati puncak berbentuk “∩” menggambarkan lembah.

7. Garis kontur ketinggian untuk daerah yang cekung digambarkan garis berbulu.

8. Garis kontur ketinggian antara digambarkan dengan garis terputus-putus.

9. Perbedaan ketinggian antara dua garis kontur yang berurutan (interval kontur) merupakan bilangan tetap.

10. Interval kontur sama dengan skala peta dibagi 2000. Rumus ini tidak berlaku apabila peta tersebut telah di fotocopy perbesar atau perkecil. Jadi cara yang paling mudah mencari interval kontur adalah selisih antara dua indeks kontur yang berdekatan dibagi spasinya adalah harga interval kontur.

KOMPAS

Kompas adalah alat penunjuk arah. Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang dipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M.

Karena sifat kemagnetannya maka jarum kompas selalu menunjukkan arah utara dan selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi). Arah yang ditunjuk oleh jarum kompas adalah kutub utara magnetis bumi yang letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi, kira-kira disebelah utara Kanada, di jazirah Boothia sekitar 1400 mil atau sekitar 2250 km. Tapi unyuk keperluan praktis, utara peta, utara sebenarnya dan utara kompas/magnetis dianggap sama.

Menurut kegunaan dan fungsinya kompas dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

– Kompas Orientasi, yaitu jenis kompas yang digunakan untuk orientasi dalam suatu perjalanan (orientering). Contohnya kompas silva.

– Kompas Bidik, yaitu kompas yang digunakan untuk membidik objek serta arah yang akan kita lalui. Contohnya Kompas Prisma.

– Kompas Geologi, yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan arah serta kemiringan dalam pekerjaan geologi. Contoh .Kompas Geologi.

Bagian –bagian kompas antara lain :

1. Badan/Body kompas yaitu tempat melekatnya komponen-komponen kompas.

2. Jarum Kompas Selalu menunjuk arah utara-selatan pada posisi bagaimanapun (dengan syarat tidak dipengaruhi oleh medan magnet lain dan jarum tidak terhambat perputarannya.)

3. Skala kompas, menunjukkan pembagian derajat sistem mata angin.

Cara Penggunaan kompas :

Penggunaan kompas pada prinsipnya yang paling penting diperhatikan adalah kompas harus horozontal, maka pembacaan skala peta melalui garis fisir, sedangkan pada kompas orienteering (misal kompas silva) yang paling penting diperhatikan adalah Utara Kompas harus sejajar dengan Utara peta.

Faktor kesalahan pada sudut bacaan kompas

Penyebab dari kesalahan ini antara lain :

– Karena benturan dengan benda keras.

-Cairan yang terdapat dalam tabung kompas membeku (pengaruh waktau atau cuaca), sehingga jarum atau piringan kompas tidak bergerak bebas.

-Ada kesalahan indeks yaitu penunjuk indeks skala bacaan kompas tidak segaris lurus dengan garis penunjuk arah bacaan.

-Garis penunjuk arah bacaan tidak segaris lurus dengan pisir/garis rambut pembidik objek.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian kompas yaitu :

– Jauhkanlah dari benda-benda yang mengandung unsur logam seperti golok / parang, pisau, gunting, victorinoks, dll

– Jauhkan dari benda-benda elektronik seperti : TV, jam tangan, walkman, dll.

– kompas dilarang saling berdekatan !!!!

TEKNIK PETA KOMPAS

Sebelum masuk pada teknik peta kompas yang perlu duketahui adalah Azimuth dan Back azimuth. Azimuth adalah sudut antara sasaran terhadap kutub magnetik bumi (sudut kompas) sedangkan Back Azimuth adalh kebalikan dari Azimuth. Cara praktisnya sebagai berikut :

Jika Azimuth < 180° maka Back Azimuthnya = Azimuth + 180°

Jika Azimuth >180° maka Back Azimuthnya = Azimuth – 180°

Orientasi Peta

Orientasi Peta yaitu menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (menyamakan utara peta dengan utara kompas).

Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncak, sungai desa, dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda di peta adalah benar.

Cara-cara orientasi peta antara lain :

– Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.

– Letakkan peta pada medan datar.

– Samakan utara peta dan utara kompas (peta yang diputar), dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang akan dihadapi.

– Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda medan.

– Ingat tanda-tanda medan itu, bentuknya tempatnya di medan sebenarnya maupun di peta. Ingat hal-hal yang khas dari setiap benda medan (sifat-sifat garis kontur).

Resection

Resection adalah menetukan posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Bila kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang punggungan, maka hanya perlu mencari satu tanda medan yang lainnya yang dibidik.

Langkah-langkah melakukan resection :

1. Lakukan orientasi peta.

2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah.

3. Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut.

4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik.

5. Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.

6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta.

Intersection

Intersection adalah menentukan posisi suatu titik pada peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan tanpa harus ke tempat tersebut.

Langkah-langkah melakukan Intersection adalah :

1. Lakukan orientasi peta.

2. Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.

3. Bidik obyek yang kita amati

4. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta

5. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1 – 3.

6. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi yang dimaksud.

Menentukan Arah Tanpa Kompas

1. Dengan Tanda-Tanda Alam

– Kuburan Islam Menghadap Utara

– Mesjid menghadap kiblat, untuk Indonesia menghadap ke barat laut

– Bagian pohon yang berlumut tebal menunjukkan arah timur, karena sinar matahari yang belum terik pada pagi hari.

2. Dengan Jarum Jam Arloji

Jika berada di daerah sebelah utara Khatulistiwa, jarum jam diarahkan ke matahari, garis pembagi sudut antara jarum kecil tersebut dengan angka 12 menunjukkan arah utara. Jika berada di daerah sebelah selatan khatulistiwa, caranya sama, hanya yang didapat adalah arah selatan.

3. Dengan Perbintangan

Perhatikan rasi bintang Crux (Bintang Salib atau Gubuk Penceng). Perpanjangan garis diagonal yang memotong horizon dari tempat kita adalah Selatan.

Penampang Lintasan

Penampang lintasan adalah penggambaran secara proposional bentuk jalur lintasan jika dilihat dari samping, dengan menggunakan garis kontur sebagai acuan. Sebagaimana kita ketahui bahwa peta topografi yang dua dimensi, dan sudut pandangnya dari atas, agak sulit bagi kita untuk membayangkannya bagaimana bentuk medan lintasan yang sebenarnya, terutama menyangkut ketinggian. Dalam kontur yang kerapatannya sedemikian rupa, bagaimana kira-kira bentuk medan sebenarnya. Untuk memudahkan kita menggambarkan bentuk medan dari peta topografi yang ada, maka dibuatlah penampang lintasan

Berapa manfaat penampang lintasan :

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan perjalanan

2. Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dan kecuraman medan.

3. Dapat mengetahui titik ketinggian dan jarak dari tanda medan tertentu.

Untuk menyusun penampang lintasan biasanya menggunakan kertas milimeter block, guna menambah akurasi penerjemahan dari peta topografi ke penampang.

Langkah-langkah membuat penampang lintasan :

a. Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensil mekanik/pensil biasa yang diruncing , penggaris dan penghapus

b. Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak dari lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakili ketinggian, dengan satuan mdpl. Angkanya bisa dimulai dari titik terendah atau dibawahnya dan diakhiri titik tertinggi atau diatasnya.

c. Tempatkan titik awal di sumbu x = 0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik tersebut. Lalu beda perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan jarak dan ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang akan anda buat. Demikian seterusnya hingga titik terakhir.

d. Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik tersebut dihubungkan satu sama lainnya hingga membentuk penampang berupa garis menanjak, turun dan mendatar.

e. Tambahkan keterangan pada tanda-tanda medan tertentu, misalkan nama-nama sungai, puncak, dan titik aktivitas anda (biasanya berupa titik bivak/camp dan titik istirahat), ataupun tanda medan lainnya